Jumat, 21 Agustus 2009

BANK INDONESIA MEDAN

Yang TAK TERLUPAKAN

Hari itu, 27 Juli 2006. Hari yang cukup mendebarkan bagi Romeo dan seluruh staff Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan. Itulah hari pertama Romeo Rissal menjejakkan kaki dengan tugas besar yang diemban dipundaknya. Menjadi pimpinan baru Kantor Bank Indonesia Medan. Inilah sepenggal kisah-kisah manis yang pernah terajut di sana, di gedung putih KBI Medan, Ada senyum tulus dan tawa sumringah lepas para karyawan.

Kisah penuh makna antara pimpinan dan seluruh karyawan. Kisah yang tidak dengan mudah dapat dilupakan. Mereka memanggilnya Bang Roy. Dikenal sebagai pemimpin yang sangat bersahabat, tindakan-tindakannya sebagai pemimpin terkadang tak popular. Tetapi itulah Romeo. Tujuannya hanya ingin menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan. Berbagai pembenahan pun kemudian dilakuan di KBI Medan.

Sebut saja suasana kerja yang lebih ramah dan bersahabat. Akibatnya kinerja karyawan terus meningkat. Berbagai kebisaan baik lainnya pun dibudayakan. Olah raga wajib bagi seluruh karyawan, sebuah contoh yang lamat-lamat menjadi sebuah budaya yang berdampak signifikan bagi institusi.

Kebijakan tak populer lainnya adalah pengadaan rumah bagi pegawai rendah. Sebuah kejutan besar yang membuat para pegawai rendah KBI bernafas lega. Dan kini, tiga tahun sudah berlalu sejak momen 27 Juli itu berlangsung, Saatnya untuk menutup kisah ini untuk kembali menjalin kisah baru. Tiga tahun penuh kenangan. Tiga tahun yang tidak terlupakan.

Seperti halnya Yuswir, para staff berharap, Romeo Rissal tetap menjadi Bang Roy yang ia kenal.

Narasumber:

Romeo Rissal : Pimpinan Bank Indonesia Medan

Yuswir Yusuf : Satpam BKS

Imam S : Staff bagian pembayaran

Rutmawita : Staff bagian SDM

Durasi 10 menit/produksi 2009


MENARA GADING UNTUK RAKYAT

Rekam jejak gedung putih ini sudah teramat panjang. Bertahun-tahun lalu ia pernah dikenal sebagai menara gading. Hingga akhirnya, di suatu masa, ia menjadi demikian berwarna, demikian dekat dengan masyarakat. Sentuhan itu datang dari atas, dari seorang pemimpin yang tak biasa. Romeo Rissal.


Tiga tahun lalu, Juli 2006, Bank Indonesia Medan memang banyak melakukan perubahan di bidang perbankan. Salah satunya adalah perbankan syariah. Bagi Bank Indonesia Medan waktu itu, memajukan perbankan syariah merupakan tantangan besar, Menjejakkan kaki di sebuah ranah yang baru, tentulah sangat sulit. Perbankan syariah yang masih belum popular, terasa seperti pil pahit yang harus ditelan.


Kesan kaku di tubuh Bank Indonesia juga tidak lagi terasa, Sikap seorang pemimpin yang tak suka dengan formalitaslah yang membuang kesan kaku tersebut. Sektor UKM yang selama ini dipandang sebelah mata pun, menjadi catatan sukses Bank Indonesia Medan. Itu tentunya juga tidak terlepas dari peran seorang pemimpin. Seorang pemimpin, yang selalu mendorong pertumbuhan perekonomian, dan dunia perbankan Sumut. Inilah saat-saat paling berkesan bagi 30 tahun sejarah kerja Romeo di dunia perbankan. Keindahan demi keindahan dan makna demi makna. Dan kini, ketika pertemuan harus bertaut dengan perpisahan, kerja-kerja yang belum selesai, meminta untuk dilanjutkan.


Selamat melanjutkan perjalanan Pak Romeo, teruslah berkarya. Sebuah pola telah diukir, untuk selanjutnya dilukis dan diberi warna.

Narasumber:
Romeo Rissal : Pemimpin Bank Indonesia Medan

Ishak Salman : pimpinan BTN Syariah Medan

Sofyan Tan : Penggiat UKM Sumut

Jhon Tafbu Ritonga : Akademisi dan pengamat ekonomi

Bensihar Lubis : Pimpinan Redaksi Medan Bisnis

Durasi 12 menit/produksi 2009
Cut 1 klik video http://www.youtube.com/watch?v=-B7eGt-43Ms
Cut 2 klik video http://www.youtube.com/watch?v=S7-IgaGqwRQ

Tidak ada komentar: